Kemendag Sebut Stabilisasi Harga Picu Deflasi September 0,18%

Michael Reily
2 Oktober 2018, 10:23
Pasar Inflasi
Arief Kamaludin | KATADATA
Pedagang sayur mayur di Kawasan Pasar Rumput, Jakarta, Rabu, (21/01).

(Baca: Menjaga Ketahanan Pangan di 4 Tahun Politik)

Sementara itu Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan hingga saat ini pengusaha masih menahan diri untuk menaikan harga jual barang. Namun, pada akhir tahun harga jual sejumlah barang diperkirakan mulai akan menglami kenaikan.

“Pengusaha tidak bisa terus menahan, bagus kalau ada deflasi, tetapi ke depan kami akan trennya tidak terus begini,” kata Shinta.

Menurutnya, pelamahan rupiah sudha berdampak terhdap beberapa beberapa jenis barang impor. Namun, Shinta mengaku kenaikannya belum signifikan sehingga belum bisa digeneralisir untuk semua harga barang. Sebab, pemerintah masih melakukan kontrol  terhadap lonjakan harga.

Sebelumnya. BPS mencatat terjadi deflasi 0,18% pada September 2018, melanjutkan deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,05%. Alhasil, inflasi sepanjang Januari-September menjadi sebesar 1,94%, sedangkan secara tahunan (year on year) sebesar 2,88%. Deflasi pada September terutama dipicu oleh penurunan lebih lanjut harga bahan makanan.

“Menurut kelompok pengeluaran terjadi dua deflasi, yakni bahan makanan 1,62% dengan andilnya 0,35% dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan deflasi 0,05% dengan sumbangan 0,01%," kata Kepala BPS Suhariyanto.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...