Kemendag Terbitkan Izin Impor Gula Mentah untuk Rafinasi 577 Ribu Ton

Michael Reily
18 September 2018, 15:28
kemasan gula rafinasi
ANTARA FOTO/Dewi Fajriani
Satuan Tugas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan menunjukkan kemasan gula rafinasi ilegal milik UD Benteng Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/5).

Seperti pada Agustus lalu, Kementerian Perindustrian  mengeluarkan rekomendasi impor hanya untuk periode kuartal ketiga 2018. Sementara, industri gula rafinasi menyebut telah memiliki kontrak sepanjang semester kedua.

(Baca juga : Izin Impor Gula Rafinasi Terkendala Perbedaan Data Petani dan Industri)

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Enny Ratnaningtyas mengungkapkan bahwa pihaknya mengkaji ulang rekomendasi jumlah volume impor gula mentah untuk rafinasi. "Kami keluarkan dua tahap untuk kuartal ketiga dan keempat 2018," ujar Enny.

Dia menjelaskan kemampuan pabrik gula rafinasi untuk pengolahan dan kontrak pembelian gula rafinasi kepada industri makanan dan minuman serta farmasi menjadi pertimbangan penghitungan ulang tersebut. Pihaknya bahkan sebelumnya berencana hanya memberi rekomendasi impor gula mentah untuk industri rafinasi pada semester kedua sebesar 1,5 juta ton.

(Baca : Pengusaha Pabrik Gula Swasta Minta Bulog Serap Produksi 169 Ribu Ton)

Sebelumnya, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyatakan sebanyak 11 perusahaan gula rafinasi masih memiliki cadangan bahan baku gula mentah untuk memproduksi gula rafinasi. Meski begitu, asosiasi menyebut tetap membutuhkan sisa pasokan impor bahan baku pada semester kedua  yang belum keluar, karena jatah impor 1,8 juta ton semester pertama sudah hampir habis terealisasi.

“Pabrik kami masih jalan, pakai cadangan,” kata Ketua Umum AGRI Rachmat Hariotomo, pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...