Akuisisi Tambang Batu Bara, Semen Baturaja Siapkan Rp 300 Miliar
Saat ini Semen Baturaja memiliki kontrak pembelian batu bara kepada Bukit Asam selama 3 tahun. Harga kontrak ditinjau ulang setiap tiga bulan dengan mengacu pada harga di pasar. Perseroan menegaskan, akuisisi tambang batu bara akan menggunakan pendanaan dari kas internal. "Kami tidak akan menambah utang baru," ujar Rahmad.
Belanja Modal
Sepanjang tahun ini, Semen Baturaja mengalokasikan belanja modal untuk penambahan aset rutin sebesar Rp 38,8 miliar dan investasi serta pengembangan sebesar Rp 103,3 miliar. Selain akuisisi tambang batu bara, perseroan akan menuntaskan pembangunan pabrik palletizer senilai Rp 7 miliar, dan menyuntik modal anak usaha Rp 30 miliar. Perseroan tengah membangun cement mill dan packing plant di Jambi dengan total investasi Rp 250 miliar yang akan diselesaikan pada Maret 2020.
Pada semester I 2018, perseroan membukukan volume penjualan semen sebanyak 868.530 ton atau senilai Rp 783,52 miliar, meningkat 28,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih produsen semen pelat merah ini merosot 60,2% menjadi Rp 24,09 miliar karena peningkatan beban keuangan.
(Baca: Produsen Semen Bersikeras Minta Moratorium Pabrik Baru)