Perang Dagang, RI Incar Pasar Produk Tekstil Tiongkok di AS

Michael Reily
7 Agustus 2018, 07:00
industri tekstil
ANTARA FOTO/Maulana Surya
Peserta beasiswa industri tekstil mengikuti praktek pelatihan di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018).

Selain tekstil,  Indonesia juga ingin memanfaatkan perang dagang AS dan Tiongkok untuk lebih meningkatkan perdagangan produk besi baja dan aluminium. Sebab, pangsa pasar baja Indonesia di AS sangat kecil dengan persentase hanya 0,23%.

(Baca : BI Sebut Perang Dagang Ganggu Laju Ekonomi dan Picu Kenaikan Bunga AS)

Karenanya, dia pun meminta meminta Indonesia dikecualikan dari pemberlakuan kenaikan tarif impor produk besi baja dan aluminium. Alasannya, besi baja dan aluminium Indonesia bukan pesaing produk lokal di AS. “Besi baja dan aluminium produksi Indonesia berbeda dengan yang diproduksi di AS dan pangsa pasarnya berbeda,” kata Enggar.

Enggar  pun menyebut dalam kunjungannya ke AS, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan Chamber of Commerce AS, Boeing, US-INDO, Departemen Perdagangan AS, Departemen Pertanian AS, serta parlemen AS. Pihak Indonesia juga bertemu dengan Duta Besar United State of Trade Representative (USTR).

(Baca juga: Soal Ancaman Tarif, Indonesia Siap Lobi AS dan Tempuh Jalur Negosiasi)

Perang dagang AS dan Tiongkok makin memanas. Terakhir, Tiongkok membuat ancaman kepada AS terkait pemberlakukan tarif baru untuk 5.200 produk AS senilai US$ 60 miliar. Hal itu merupakan langkah balasan Tiongkok setelah AS terlebih dulu mengancam mempertimbangkan pengenaan tarif yang kebih tinggi untuk barang-barang Tiongkok sebesar US$ 200 miliar. Sekertaris Gedung Putih sebelumnya mengatakan tarif baru itu sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan China yang disebut "tidak adil".

Perang tarif bea impor akhirnya kembali menghalangi tercapainya kesepakatan dari pembicaraan kedua belah pihak yang digelar musim semi ini.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...