Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Insentif Bea Masuk AS Tak Imbang

Rizky Alika
26 Juli 2018, 16:12
Pelabuhan ekspor
Katadata
Aktifitas kapal di sebuah pelabuhan ekspor.

Strategi pertama yakni dengan menghilangkan hambatan perdagangan AS di Indonesia. Misalnya, dengan melakukan penyesuaian terhadap Peraturan Menteri  Pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan terkait importasi produk ternak dan hortikultura sesuai dengan putusan  badan penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) WTO. 

Kemudian, pemerintah berencana untuk menghilangkan hambatan investasi AS di Indonesia.

(Baca: Pencabutan Insentif Bea Masuk Impor AS Berpotensi Merugikan Indonesia)

Hal lain, Indonesia akan mengimplementasikan work plan on Intellectual Property Rights (IPR) Indonesia-Amerika sesuai dengan hasil pertemuan Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) Indonesia-Amerika pada 14 Mei 2018 di Jakarta.

Tidak hanya itu, Indonesia juga akan melakukan monitoring  dan penegakan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, termasuk meningkatkan edukasi ke masyarakat untuk memberantas pelanggaran HKI.

Menko Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya mengtakan pemerintah memiliki kepentingan dalam mempertahankan fasilitas insentif bea masuk impor ke AS karena hal ini menyangkut banyak komoditas ekspor ke Indonesia. "Pokoknya kami mau berusaha sekuat tenaga supaya itu bisa tetap," katanya.

Saat ini terdapat sekitar  124 produk ekspor asal Indonesia yang menerima pemotongan bea masuk impor. Namun karena AS mencatat defisit dagang dengan Indonesia, maka fasilitas insentif ini kemudian direview kembali. 

Pemerintah AS telah memberikan batas waktu kepada Indonesia untuk mempresentasikan pembelaan hak kelayakan produk Indonesia dalam GSP. Pada 19 Juni 2018 lalu juga telah diadakan ulasan dan rapat dengar pendapat dalam praktik GSP India, Indonesia, dan Kazakhstan.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...