Mengubah Tren Defisit, Neraca Dagang Maret Surplus US$ 1,09 Miliar

Michael Reily
16 April 2018, 13:26
Pelabuhan Ekspor
Katadata
Tumpukan kontainer di pelabuhan ekspor di Jakakrta Utara.

Pada Maret 2018, lima komoditas utama yang berkontribusi terhadap devisa negara adalah bahan bakar mineral US$ 2,2 miliar, lemak dan minyak nabati US$ 1,7 miliar, mesin atau peralatan listrik US$ 701 juta, perhiasan atau permata US$ 594 juta, dan kendaraan dan bagiannya US$ 581 juta.  Ekspor bahan bakar mineral mampu mencatat kenaikan sebesar 18,58% menjaid US$ 358,9 juta dibandingkan Februari 2018.

Sedangkan impor, per  Maret 2018 lebih didominasi bahan baku/penolong US$ 10,8 miliar, barang modal US$ 2,4 miliar, dan barang konsumsi US$ 1,2 miliar. Peningkatan impor nonmigas terbesar per  Maret 2018 dibandingkan Februari 2018  terjadi pada golongan komoditas mesin dan pesawat mekanik US$ 286,9 juta. Sedangkan penurunan terbesar adalah gologan mesin dan peralatan listrik sebesar US$ 153,1 juta.

(Baca Juga : Usai Ditegur Jokowi, Mendag Menaikkan Target Ekspor Jadi 11%)

Pada Maret, penambahan ekspor terbesar tecatat ke Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 303,8 juta, diikuti Tiongkok US$ 296,9 juta, dan India US$ 238,9 juta. Sedangkan penambahan impor nonmigas paling banyak berasal dari Jepang dengan US$ 243,4 juta, AS US$ 154,5 juta, dan Malaysia US$ 101,5 juta. BPS juga mencatat impor dari Tiongkok turun sebesar US$ 626,5 juta.

Suhariyanto berharap ke depan ekspor terus mencatat peningkatan  agar neraca perdagangan terus meraih hasil positif. “Sehingga bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...