Tangkis Kebijakan Proteksionis AS, Wapres Ancam Batasi Impor Gandum

Michael Reily
8 Maret 2018, 16:57
Jusuf Kalla
Arief Kamaludin|Katadata
Wapres Jusuf Kalla mengancam akan membatasi impor gandum dan kedelai jika pemerintah AS terus memberi sinyal perang dagang lewat sejumlah kebijakannya

Pemerintah Indonesia siap pasang strategi guna mengantisipasi kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS). Wakil Presiden Jusuf Kalla mangatakan pemerintah siap membatasi impor gandum dan kedelai untuk merespons proteksi dagang AS terhadap barang komoditas ekspor Indonesia seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

“Jika terjadi perang dagang dengan negara Donald Trump. Kami juga bisa mengurangi impor kedelai dan gandum,” kata Kalla dalam acara Jakarta Food Security Summit keempat di Jakarta Convention Center,  Kamis (8/6).

Kebijakan proteksionis AS untuk komoditas ekspor Indonesia, seperti biodiesel berbahan baku kelapa sawit dinilai cukup merugikan. Bea masuk anti-dumping yang tinggi mampu menghambat penjualan serta memangkas nilai ekspor Indonesia ke AS.

(Baca : Biodiesel Kena Bea Masuk Anti-Dumping, RI Akan Gugat AS ke WTO)

Berdasarkan data Trade Map statistik impor AS terhadap produk biodiesel Indonesia terus meningkat sejak 2014 hingga 2016 baik secara volume maupun nilai. Rata-rata terjadi kenaikan  terbesar secara nilai adalah pada tahun 2016 di mana impor biodiesel AS dari Indonesia meningkat sebesar 74,35% atau senilai US$ 268,2 juta.

Sementara di sisi lain, Kalla menyadari Indonesia merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar AS, salah satunya di produk pertanian seperti gandum dan kedelai. Karenanya, pemerintah akan berupaya mendorong program kemitraan antara pengusaha dan petani dalam meningkatkan produktivitas, di samping mengubah pola konsumsi masyarakat dari pengkonsumsi kalori, berubah ke protein, seperti sayur dan daging.

(Baca juga: Resolusi Sawit Uni Eropa Mengecewakan, Pemerintah Bakal Lapor ke WTO)

United States Development of Agriculture (USDA) dalam sebuah laporannya menyebutkan bahwa tahun ini impor gandum Indonesia tahun ini diprediksi bisa menembus angka 12,5 juta ton. Dengan angka tersebut, Indonesia diprediksi menjadi negara pengimpor gandum terbesar, menggeser posisi Mesir yang secara tradisional merupakan pengimpor gandum terbesar dunia.

USDA memperkirakan peningkatan impor gandum karena permintaan makanan akibat banyaknya populasi penduduk Indonesia. Meningkatnya pendapatan masyarakat juga disertai oleh kebutuhan akan pasta, mie instan, serta kebutuhan pakan. Adapun empat negara penyuplai gandum terbesar ke Indonesia menurut catatan USDA adalah Australia, Kanada, Ukraina, dan Amerika Serikat.

Atas volume impor gandum yang terus melonjak dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berencana memperketat pengawasan impor gandum dan lebih berhati-hati dalam memberi izin impor.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...