Indonesia dan Malaysia Bidik Kesepakatan Penyamaan Logo Halal
Faktor utama yang membuat industri halal melonjak adalah jumlah penduduk muslim dunia yang terus meningkat. Data Paw Research Centre, populasi muslim dunia mencapai 1,8 miliar jiwa atau 24,1% dari total populasi dunia.
Selain itu, kesepakatan mengenai perlintasan perbatasan Indonesia dan Malaysia juga bakal ditandatangani awal tahun depan. "Border Trade Agreement) akan memberi payung dan kepastian hukum bagi kedua negara dalam melakukan perdagangan lintas batas," kata Enggar.
Keuntungannya adalah kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan negara dapat terpenuhi. Kesepakatan untuk lintas batas adalah penentuan daerahnya. Salah satunya adalah wilayah Entikong dan Tebedu.
(Baca juga: Indonesia Akan Ekspor 4 Juta Ton Jagung ke Malaysia dan Filipina)
Kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan pemotongan bukit di wilayah Malaysia antara jalur kargo pelabuhan darat Entikong-Tebedu. "Kami sepakat melakukan sebuah kajian bersama agar kegiatan perdagangan ekspor dan impor normal kembali," ujar Enggar.
Ia mengungkapkan Provinsi Kalimantan Barat dan Serawak yang menjadi sorotan bakal segera menerima manfaat maksimal. Kajiannya akan segera ditindaklanjuti secara teknis dalam Senior Official's Meeting.
Terakhir, kedua pihak membahas kerja sama untuk menanggapi laporan Parlemen Eropa mengenai Resolution on Palm Oil and Deforetastion of the Rainforest untuk kampanye negatif kelapa sawit. Menurutnya, pihak Eropa melakukan praktik yang tidak adil untuk produk kelapa sawit yang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia dan Malaysia.