Biaya Proyek LRT Membengkak, KAI Berharap Tambahan Subsidi

Miftah Ardhian
22 November 2017, 13:44
LRT
Akbar Nugroho Gumay|ANTARA FOTO
Pemerintah menyetujui dana pembangunan LRT Jabodebek sebesar Rp27 triliun yang bersumber dari penyertaan modal negara (PNM) sebesar Rp9 triliun dan pinjaman bank sebesar Rp18 triliun.

Anggaran yang disiapkan tersebut merupakan 25% dari total kebutuhan investasi LRT Jabodebek ini. Sedangkan sisanya, sebesar 75 persen akan diperoleh dari sindikasi kredit perbankan. Namun, jumlah penarikan kredit ini pun masih belum diputuskan lantaran nilai investasi yang belum final.

Didiek mengharapkan, pekan ini perhitungan nilai investasi sudah bisa difinalkan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan pemangku kepentingan lainnya. "Tapi kami berencana untuk financial closing pada pekan kedua Desember 2017," ujar Didiek.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek LRT Jabodebek naik dari Rp 26,7 triliun, menjadi Rp 31 triliun. Peningkatan biaya ini telah dibahas dalam rapat koordinasi di kantornya.

(Baca: Belanja Modal Proyek LRT Ditambah Rp 1 Triliun)

Luhut mengatakan tambahan biaya ini terjadi lantaran kontraktor proyek yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. harus membangun beberapa stasiun tambahan. Sayangnya dia tidak menjelaskan berapa banyak tambahan stasiun yang akan dibangun.

Luhut mengaku tidak ada masalah dengan perubahan biaya yang dibutuhkan. Peningkatan biaya dinilai bisa mebih menguntungkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator. "Berubah (nilainya) karena itu, tapi dengan begitu akan ada penambahan penumpang dari 260 ribu ke 430 ribu (per hari)," kata Luhut, kemarin. 

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...