Pemerintah Masih Optimistis RCEP meski Perundingan Berlarut-larut

Michael Reily
6 Oktober 2017, 17:47
Pelabuhan Ekspor
Arief Kamaludin|KATADATA

Perundingan RCEP sebelumnya ditargetkan selesai pada tahun ini, namun banyaknya kendala yang muncul membuat pihak-pihak yang terlibat memundurkan waktunya hingga tahun depan.

“Masalahnya masih ada kepentingan yang belum selesai, RCEP ingin menghasilkan kesepakatan yang berarti secara komersial dan juga bisa menyelesaikan masalah sensitivitas beberapa negara,” ujar Iman.

Masalah yang muncul adalah penyesuaian internal negara anggota RCEP, contohnya perundingan tarif. Ada beberapa negara maju yang ingin agar bea masuk dihapus sepenuhnya, namun ada beberapa negara yang masih berkembang tidak sepakat.

Negosiasi RCEP akan dilanjutkan akan memasuki putaran ke-20 pada akhir bulan Oktober di Filipina. Target penyelesaiannya secara teknis adalah modalitas perundingan barang, modalitas jasa, investasi, dan kerja sama kapebanan, kompetisi, kerja sama ekonomi teknis, dan pengembangan industri kecil dan menengah.

Total Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara yang tergabung dalam RCEP adalah yang terbesar di dunia karena mencakup sepertiga ekonomi dunia. Nilainya mencapai US$ 23,8 triliun atau lebih besar dari TPP yang hanya US$ 10,2 triliun jika dihitung tanpa Amerika Serikat.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...