Kementerian PUPR Ajukan Rp 6 Triliun untuk Pembiayaan Rumah 2018

Safrezi Fitra
19 September 2017, 09:24
KPR untuk Pekerja Informal
ANTARA FOTO/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3). Bank BTN menyasar para pekerja informal, seperti nelayan dan pedagang sebagai incaran untuk KPR karena tidak memiliki p

“Oleh karena itu, kami mohon kerjasama dengan para anggota dewan yang memiliki data MBR di daerah pemilihannya untuk dapat menyampaikannya kepada kami untuk mempermudah penyaluran bantuan dan pembiayaan perumahan yang tepat sasaran,” kata Lana.

Anggota Komisi V Hengki Kurniadi mengatakan pemerintah perlu memikirkan lebih mendalam kebijakan di sektor perumahan, karena termasuk dalam tiga kebutuhan pokok masyarakat. “Peran perbankan khususnya BTN sebagai bank pelaksana juga perlu ditinjau kembali. Artinya perlu juga melibatkan bank lainnya. Hal ini berarti perlu kompetisi antar bank,”  ujarnya.

(Baca: Cetak Rekor Saham, BTN Makin Agresif Salurkan KPR di Daerah)

Sementara Anggota Komisi V lainnya, Nurhayati mengatakan pentingnya KPR FLPP. KPR Sejahtera FLPP  seharusnya menjadi instrumen investasi kedepannya. “Karena sifatnya dana bergulir. Jadi tidak akan hilang. Sementara SSB kalau diberikan terus menerus akan membebani APBN”, ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V Muhidin M. Said mengatakan bahwa  KPR SSB tahun ini masih dibutuhkan. Namun, program ini tetap harus dievaluasi ke depannya, karena dapat membebani anggaran negara.

“Jangan sampai SSB ini memberatkan fiskal pemerintahan ke depan,” kata Muhidin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...