Impor Barang Modal Naik 63%, Juli Defisit Dagang Pertama Sejak 2015

Dimas Jarot Bayu
15 Agustus 2017, 14:37
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Grafik: Neraca Perdagangan Indonesia Jan 2014-Jul 2017
Neraca Perdagangan Indonesia Jan 2014-Jul 2017

"Memang pada bulan Juli ini mengalami kenaikan impor yang tinggi, tetapi yang menggembirakan impor terjadi pada bahan baku dan bahan modal karena nanti akan berdampak kepada investasi," kata Kecuk. 

Adapun, nilai ekspor pada Juli 2017 meningkat sebesar US$ 13,62 miliar atau naik 16,83 persen dibanding Juni 2017. Angka ekspor tertinggi terdapat pada sektor nonmigas sebesar US$ 12,44 miliar atau naik 19,85 persen. Sementara, angka ekspor migas menurun sebesar -7,79 persen menjadi US$ 1,17 miliar.

(Baca juga:  Indonesia Andalkan Otomotif untuk Tutup Defisit dengan Vietnam)

"Nilai ekspor kita lihat untuk migas mengalami penurunan 7,79 persen. Ada penurunan dari minyak mentah, minyak mentah turun 33 persen, volumenya turun 27,92 persen. Berarti di sana ada penurunan rata-rata harga agregat," kata Kecuk.

Kendati demikian, angka neraca perdagangan secara kumulatif masih mencetak surplus sebesar US$ 7,39 miliar sepanjang Januari-Juli 2017. Realisasi nilai ekspor dengan besaran US$ 93,59 miliar lebih tinggi jika dibandingkan nilai impor sebesar US$ 86,20 miliar.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...