Tekan Inflasi, BI dan Pemerintah Rilis Aplikasi Pemantau Harga Pangan

Ameidyo Daud Nasution
12 Juni 2017, 16:18
Pasar cabai
ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Aktivitas di Pasar Kreneng, Denpasar, Sabtu (7/1/2017).

Agus mengatakan data yang tersedia dalam PIHPS ini akan menjadi pegangan pemangku kebijakan dalam mengambil langkah-langkah peredam inflasi. Apalagi inflasi pada tahun ini dipatok sebesar 4 persen plus minus 1 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada tahun 2018 diproyeksikan sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

Tingkat inflasi Indonesia saat ini masih lebih tinggi ketimbang beberapa negara sekawasan. Malaysia dan Thailand misalnya, dapat menjaga tingkat inflasinya di kisaran 1-2 persen.

PIHPS juga dapat diakses masyarakat dengan membuka situs hargapangan.id atau dengan mengunduh aplikasi versi iOS atau android secara gratis. Agus juga menjelaskan pengumpulan data dilakukan setiap hari pada pukul 09.00 hingga 11.00.

(Baca juga: Pemerintah Gelar Pasar Murah Ramadan di 395 Lokasi)

Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap dengan adanya PIHPS tidak hanya kenaikan harga yang terekam, namun juga saat harga pangan strategis mengalami penurunan. Ini agar harga komoditas pangan yang sebenarnya dapat terekam dan pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang tepat. "Kami harus cari titik (harga) yang merefleksikan keadilan," kata Sri Mulyani.

Sedangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan jajarannya bekerja keras untuk menekan kenaikan harga bahan pangan. Untuk bawang putih isalnya, ia menargetkan selama minggu kedua Juni ini harganya bisa turun hingga Rp 30 ribu per kilogram pada tingkat eceran. “Kami persiapkan ini semua hingga untuk Idul Adha," katanya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...