Sulit Kerek Rasio Listrik, Biaya Sambungan di Pelosok Aceh Rp 150 Juta

Miftah Ardhian
6 April 2017, 09:20
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin

Ia menambahkan, desa-desa tersebut berada di area Nusa Tenggara Timur (NTT), pulau-pulau kecil di Sumatera, dan di Maluku serta Papua. Menurut Nicke, untuk meningkatkan efisiensi biaya maka PLN mengoptimalkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sesuai dengan energi primer yang ada di wilayahnya masing-masing.

Dengan begitu, target rasio elektrifikasi sekaligus rasio EBT dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026, dapat tercapai.

Secara lebih rinci, Direktur Bisnis Region Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Machnizon Masri mengatakan, salah satu provinsi yang desanya paling banyak belum terlistriki adalah NTT. Jumlahnya sebanyak 1.200 desa.

PLN menargetkan, satu kabupaten di Flores Timur sudah akan mulai terlistriki tahun ini melalui program pembangunan pembangkit listrik di wilayah tersebut. "Bulan depan sudah lelang. Perkiraan Juli mulai pekerjaan sampai dengan November," ujarnya.

(Baca: PLN Bangun Kabel Bawah Laut untuk Alirkan Listrik ke Lombok)

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosyidin mengatakan, tercatat masih ada 1.200 desa yang sudah teraliri listrik namun kondisinya masih minimal. Untuk meningkatkan kehandalan kelistrikan Sumatera, PLN menargetkan akan menambah 398 gardu induk di wilayah-wilayah desa terpencil. Tujuannya juga mengurangi biaya sambungan listrik ke daerah itu.

"Ini untuk mendekat ke desa-desa. Kalau tidak begitu, (biaya pemasangan listrik) satu pelanggan di pedalaman Aceh bisa Rp 150 juta karena di daerah terpencil," ujarnya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...