Tiongkok Ajukan Dua Syarat Pencairan Utang Kereta Cepat
Setelah kedua syarat itu terpenuhi, Rini mengklaim bahwa CDB dapat mencairkan dana yang dijanjikannya tanpa menunggu pembebasan lahan selesai 100 persen. "Selama bisa demikian (penlok tidak berubah) CDB tidak akan masalah," kata Rini.
(Baca juga: Wika Targetkan Utang Cina untuk Kereta Cair Akhir Februari)
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menargetkan pencairan pinjaman China Development Bank (CDB) untuk proyek kereta cepat, dapat ditandatangani pada akhir bulan Februari lalu. Ini seiring dengan selesainya beberapa urusan perjanjian antara konsorsium pembangun proyek ini dengan Tiongkok.
"Mestinya akhir Februari selesai dan bisa financial closing," Direktur Utama Wika Bintang Perbowo, Rabu (25/1) lalu.
Bintang menjelaskan meski pinjaman dari Tiongkok belum cair, tapi perusahaannya sudah melakukan beberapa proses awal konstruksi, seperti tes tanah (soil test) pada 500 titik dari total 2.000 titik yang diuji. Adapun pendanaan untuk proses awal konstruksi ini Wika masih menggunakan ekuitas sendiri sebesar Rp 2,4 triliun.