Harga Naik, Ekspor Sawit Diprediksi Pulih dan Tumbuh 8 Persen

Image title
31 Januari 2017, 19:41
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Pada tahun 2016, menurut data Gapki, hampir semua negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia mengalami penurunan kecuali Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa. “Tahun ini sepertinya tak ada perubahan signifikan,” kata Togar.

Amerika Serikat mencatatkan peningkatan impor minyak sawit dari Indonesia yang signifikan yaitu sebesar 43 persen atau dari 758,55 ribu ton pada 2015 menjadi 1,08 juta ton di 2016.

(Baca juga:  Investor Jepang Siap Gelontorkan US$ 90 Juta untuk Hilirisasi Sawit)

Peningkatan permintaan minyak sawit oleh negara Paman Sam karena adanya perubahan pola penggunaan minyak nabati sejak diterapkannya larangan penggunaan trans fat (lemak trans) sejak Juni 2015. “Minyak sawit menjadi pilihan sebagai minyak pengganti karena tidak mengandung lemak trans,” kata Togar.

Peningkatan impor minyak sawit dari Indonesia juga datang dari negara-negara Uni Eropa dengan mencatatkan kenaikan 3 persen dari 4,2 juta pada tahun 2015 meningkat menjadi 4,4 juta ton di 2016. “Meski ada berbagai kampanye hitam, namun kebutuhan akan minyak sawit tampaknya tidak terelakkan,” ujarnya.

Sebaliknya negara utama pengimpor minyak sawit asal Indonesia yaitu India, Cina dan Pakistan mencatatkan penurunan permintaan. China mencatatkan penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 19 persen dari 3,99 juta ton menjadi 3,23 juta ton.

Selain itu, Pakistan membukukan penurunan permintaan minyak sawit di 2016 sebesar 5,5 persen dari 2,19 juta ton menjadi 2,07 juta ton di 2016. Begitu juga India yang membukukan penurunan tipis dari 5,8 juta ton di 2015 menjadi 5,78 juta ton di 2016.

(Baca juga: Efek Trump, Kenaikan Harga Komoditas Untungkan Indonesia)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...