Pemerintah Bentuk Badan Pengelola Pelabuhan Patimban

Miftah Ardhian
10 Januari 2017, 19:13
Menteri Transportasi Jepang, Keiichi Ishii, kunjungi lokasi Pelabuhan Patimban
Kementerian Perhubungan

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Massasya mengatakan, jika sudah pasti ditugaskan, nantinya Pelindo II bersama salah satu badan usaha Jepang tersebut akan menyetorkan 10 persen dari total investasi yang dikeluarkan, yakni sebesar Rp 4 triliun. Nominal tersebut akan dibagi dua dengan komposisi Pelindo II sebesar 51 persen dan pihak Jepang sebesar 49 persen, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara, Megaproyek pelabuhan internasional ditaksir menelan investasi Rp 43 triliun. Sebanyak 79 persen dana berasal dari utang luar negeri Jepang. Selanjutnya, 11 persen berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta 10 persen dari badan usaha pengelola pelabuhan. "Pinjaman ini dari pemerintah ke pemerintah, dari pemerintah Jepang ke pemerintah Indonesia. Peran kami nanti hanya sebagai port operator," ujar Elvyn.

Grafik: Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan 2015-2016
Waktu Tunggu (Dwelling Time) di Pelabuhan 2015-2016

Pelindo II sebelumnya sudah pernah berkongsi dengan perusahaan-perusahaan asal Jepang dalam mengelola pelabuhan, antara lain PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) di Tanjung Priok, Jakarta. Pelindo II juga berpartner dengan Mitsui Co.Ltd. dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisa ( NYK Line) di NPCT1, selain dengan PSA International, Singapura.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, total pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek ini mencapai US$ 3,3-3,5 miliar atau sekitar Rp 43 triliun yang dibagi menjadi tiga tahap. Untuk tahap pertama, dana yang akan dikucurkan sekitar US$ 1,7 miliar. Sedangkan, total tenor pinjaman berlangsung selama 40 tahun, dengan bunga sebesar 0,1 persen dan 10 tahun grace period.

(Baca juga: Target Pinjaman Pelabuhan Patimban Rp 22 Triliun Diteken Mei 2017)

Pelabuhan Petimban akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah konstruksi yang akan dimulai pada Januari 2018. Kedua, soft opening yang dijadwalkan tahun 2019. Ketiga, pelabuhan ditargetkan rampung keseluruhan tahun 2027. Pelabuhan ini dirancang untuk menampung bongkar muat kontainer sebanyak 7,5 juta berukuran dua puluh kaki atau twenty-foot equivalent units (TEUs) per tahun. 

Selain itu, Pelabuhan Patimban ditargetkan melayani 600 ribu kendaraan utuh atau completely built up (CBU) per tahun, serta dilengkapi terminal kapal roro, terminal kapal curah cair dan dermaga kapal negara. Pelabuhan Patimban ini merupakan pengganti Pelabuhan Cilamaya. Pelabuhan ini akan dibangun di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...