Kalla: Bangun Infrastruktur Jangan Bertele-tele

Ameidyo Daud Nasution
8 November 2016, 15:06
Wapres Kalla
Arief Kamaludin (Katadata)

Menurut Kalla, pembangunan konektifitas ASEAN juga memiliki efek berganda (multiplier effect ) yang sangat besar, terutama bagi perekonomian. Masalahnya pemerintah juga kesulitan jika harus membangun infrastruktur ini sendirian. Kesulitan paling utama adalah dalam hal pembiayaan, karena anggaran negara yang terbatas.

(Baca: Pemerintah Tawarkan 8 Proyek Infrastruktur Besar ke Asing)

Dengan alasan ini pemerintah perlu membuka kesempatan bagi swasta agar bisa terlibat besar dalam pembangunan ini. Proyek-proyek yang punya nilai ekonomi bisa diserahkan kepada swasta untuk menggarapnya. Sehingga pemerintah hanya tinggal pembangun infrastruktur dasar yang tidak menguntungkan atau tidak feasible (layak) bagi swasta, seperti jalan umum, jembatan, saluran irigasi, dan sebagainya.

"Semua negara ASEAN dan Indonesia punya kesempatan membuka investasi apakah untuk jalan, pelabuhan, bandara, listrik, dan telekomunikasi sehingga proyek dapat dikerjakan secara menguntungkan," ujarnya.

(Baca: Pemerintah Targetkan 38 Pusat Logistik Berikat Beroperasi Tahun ini)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan ada tiga hal penting yang diperlukan dalam pembangunan infrasruktur. Khususnya untuk membuat swasta tertarik menggarap infrastruktur dalam menciptakan konektifitas Asean.

Pertama, perlunya komitmen politik besar dalam merealisasikan proyek. Kedua, mencari dan merumuskan skema pendanaan terbaik. "Ketiga adalah pelaksanaan harus ditunjang koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kebijakan," ujarnya.

(Baca: Perluas Pasar Perbankan, OJK Incar 5 Negara ASEAN)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...