Asing Boleh Masuk, Investasi Sektor Pariwisata Melejit 100 Persen

Ameidyo Daud Nasution
26 Oktober 2016, 11:17
Wisata Bali
Donang Wahyu | Katadata

Untuk mencapai target ini, Kementerian Pariwisata terus melakukan promosi. Portofolio bisnis pariwisata Indonesia dianggap begitu potensial untuk dipasarkan, mulai dari kekayaan wisata alam (nature), wisata budaya (culture), dan wisata buatan (man-made).

Peningkatan kunjungan wisman akan berpengaruh pada meningkatnya devisa, produk domestik bruto (PDB), dan penyerapan tenaga kerja. Menurut Arief sektor pariwisata telah mampu menyumbang 10 persen PDB, sengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata tumbuh 4,8 persen dengan tren kenaikan 6,9 persen. Laju pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan industri lain, seperti agrikultur, manufaktur, otomotif, dan pertambangan.

Dari sisi devisa, sektor pariwisata menyumbang US$ 1 miliar, dan menghasilkan PDB US$ 1,7 miliar. Sektor ini menempati posisi keempat penyumbang devisa terbesar, mencapai 9,3 persen dibandingkan industri lain. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata berada di posisi tertinggi, sebesar 13 persen, dibandingkan industri migas, batu bara, dan minyak kelapa sawit yang cenderung negatif.

 (Baca: Dongkrak Wisatawan, Proyek Infrastruktur Danau Toba Dikebut)

Hasil inilah yang menumbuhkan optimisme untuk menjadikan pariwisata sebagai sumber alternatif penyumbang devisa negara ke depan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sektor pariwisata akan menjadi andalan utama pendapatan negara bukan pajak (PNBP) di 2019. Indonesia tidak lagi mengandalkan energi, khususnya migas untuk sebagai penyumbang PNBP terbesar.

​“Pariwisata, perikanan, kemudian energi akan menjadi pendapatan terbesar pada 2019. Jadi bukan lagi energi yang pertama,” ujarnya.

Pariwisata juga mampu menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan dan menempati urutan keempat terbesar dari seluruh industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata telah tumbuh 30 persen dalam waktu lima tahun.

Selain itu, pariwisata merupakan pencipta lapangan kerja termurah dengan estimasi US$ 5.000 per satu pekerjaan. Adapun rata-rata industri lainnya mencapai US$ 100.000 per satu pekerjaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah komulatif tenaga kerja yang telah terserap di sektor pariwisata hingga bulan Juli 2016 mencapai 6,88 juta orang dari total target 11,8 juta orang.

(Baca: Jokowi Undang 10 Juta Turis Cina, Bukan Pekerja)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...