Impor Melambat, Surplus Dagang September Tertinggi Sejak 2015

Desy Setyowati
17 Oktober 2016, 17:09
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Dalam catatan BPS, volume ekspor menurun lima persen dari posisi Agustus menjadi 43,5 juta ton. Rinciannya, volume ekspor migas dan non migas masing-masing terkontraksi enam persen dan lima persen dibanding Agustus lalu. “Volume turun yang paling banyak batubara,” kata dia. Volume ekspor CPO juga turun meski sedikit.

Di sisi impor, Ketjuk menjelaskan, penurunan terjadi lantaran anjloknya impor barang konsumsi dan barang modal. Impor barang konsumsi turun 15,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rinciannya, impor bahan bakar dan pelumas berkurang 27,6 persen, sedangkan impor makanan dan minuman yang diproses turun 17 persen.

Adapun impor barang modal mengalami penurunan 12 persen. Penurunan paling besar terjadi pada barang modal kecuali alat angkutan sebesar 14,6 persen. Kemudian mobil penumpang mengalami penurunan 9,6 persen. Meski begitu, impor barang modal berupa alat angkutan untuk industri naik 17,7 persen.

Penurunan impor juga terjadi pada bahan baku atau bahan penolong yaitu sebesar tujuh persen. Penyebab utamanya adalah penurunan produk dasar untuk industri sebesar 22,2 persen dan yang sudah diproses 12,4 persen. Diikuti dengan penurunan bahan bakar dan pelumas 11,7 persen, serta makanan dan minuman 11,5 persen.

(Baca juga: Permintaan Naik, Surplus Neraca Dagang Agustus Mengecil)

Sasmito menjelaskan, penurunan impor ini terjadi karena sejumlah barang yang semula dipenuhi melalui impor, kini bisa diperoleh di dalam negeri. Sebagai contoh, impor mesin dan peralatan listrik tercatat turun 5,7 persen, tapi ekspornya meningkat 6,8 persen. Ekspor besi baja juga terpantau naik. “Artinya produksi di dalam negeri besar. Otomatis impor turun,” ujar dia.

Dengan perkembangan tersebut, maka secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada periode Januari sampai September 2016 mencapai US$ 104,36 miliar atau lebih rendah 9,4 persen dibanding periode sama tahun 2015. Sedangkan impor mencapai US$ 98,69 miliar atau turun 8,6 persen. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...