Proyek Kereta Ringan LRT Jabodetabek Terganjal Masalah Lahan

Yura Syahrul
3 Februari 2016, 15:59
Proyek LRT
Arief Kamaludin|KATADATA
Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembangunan proyek LRT Jabodetabek.

Sementara itu, Jonan menjelaskan, pembiayaan proyek LRT menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena merupakan proyek dari pemerintah. “Ini bukan proyek BUMN, ini proyek pemerintah,” katanya. Jadi, pendanaannya masuk dalam anggaran Kementerian Perhubungan.

Adapun BUMN dalam hal ini PT Adhi Karya Tbk merupakan kontraktor yang mengerjakan pembangunan proyek kereta cepat tersebut. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 98 tahun 2015. Adhi Karya bertanggung jawab dalam pembangunan jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun dan fasilitas operasi.

Ada dua tahap pembangunan LRT yang dikerjakan Adhi Karya dengan jarak sepanjang 83,6 kilometer (km). Tahap I meliputi ruas Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 42,1 km. Total biaya pembangunan tahap I ini mencapai Rp 23,8 triliun. Sedangkan pada tahap II terdiri dari Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol sepanjang 41,5 km.

Presiden Joko Widodo sudah meresmikan pembangunan awal (groundbreaking) proyek LRT tahap I pada September tahun lalu. Saat itu, Jokowi optimistis proyek ini tidak akan bernasib sama seperti proyek monorel di Jakarta, proses pembangunannya terhenti di tengah jalan.

(Baca: Pemerintah Akan Lelang Operator LRT)

Mengenai pendanaan Adhi Karya untuk membangun proyek itu, berdasarkan (Perpes) Nomor 98 tahun 2015, salah satunya bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Setelah proyek itu rampung, pemerintah akan mengambil alih dengan melakukan pembayaran secara bertahap kepada Adhi Karya. Selanjutnya, pemerintah akan menyerahkan pengelolaan sarana transportasi kereta ringan ini kepada pihak operator.

Pemerintah semula berencana menggelar lelang pada awal tahun ini untuk memilih operator yang akan mengelola LRT Jabodetabek. Namun, menurut Jonan, Presiden menginginkan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ditugaskan sebagai operator LRT Jabodetabek. “Jadi tidak bisa dilelang karena membutuhkan waktu yang panjang,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...