Berburu Tahu Kupat Warisan Mbah Djawi

Aria W. Yudhistira
24 Februari 2015, 14:00
Kupat Tahu
Kupat Tahu

Inilah warung pertama yang bertahan hingga kini, dan karena itu dinamai warung Tahu Kupat Mbah Djawi 1. Persisnya, berlokasi di selatan pertigaan  jalan Kaligawe dan jalan Kulon desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas (satu kompleks dengan Bakmi Gareng).

Mbah Djawi, sang pendiri, memang sudah lama tiada. Ia meninggal pada 1990, dan setelah itu usahanya dilanjutkan oleh istrinya, dengan dibantu oleh anak pertamanya yaitu Ibu Kartiwi, yang akrab dipanggil Bu Karti.

Sepeninggal istri Mbah Djawi, warung ini sepenuhnya dikelola oleh Bu Karti. Hingga akhirnya, pada 1994, warung ini diserahkan pengelolaannya ke adiknya, yang bernama Ibu Surati, yang baru kembali menetap di Banyumas, setelah sebelumnya pindah ke Jakarta.

Bu Karti sendiri lantas membuka warung Tahu Kupat Mbah Djawi kedua. Lokasinya tidak jauh dari warung pertama, yaitu sekitar 350 meter ke arah utara. Tepatnya di  sebelah barat Pasar Banyumas, persis di sebelah utara Kelenteng Banyumas.

Menurut Winarko, putera Bu Karti dan cucu pertama Mbah Djawi, saat itu ibunya berpendapat bahwa keberadaan kedua warung ini tidak akan saling mematikan. ?Kalau ada pembeli baru, pasti menuju warung utama,? ujarnya. ?Tapi, kalau pelanggan lama tentu mengejar penjual yang lama, yaitu Bu Karti.?

Perkiraan itu tak meleset. ?Alhamdulillah sampai sekarang kedua warung tersebut sama ramainya,? kata Winarko melalui pesan singkat. 

Bisnis UKM (Bagian 2): Sentuhan Tradisional Tahu Kupat Mbah Djawi

Halaman:
Reporter: Metta Dharmasaputra
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...