Stok Daging Periode Ramadan Masih di Bawah Kebutuhan
Untuk memenuhi kebutuhan tahun ini, pemerintah akan membuka keran impor. Kemendag menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) pada 22 April 2020 untuk impor daging kerbau dari India kepada PPI 20 ribu ton dan PT Berdikari 50 ribu ton. Kemendag juga menerbitkan SPI daging kerbau sebesar 100 ribu ton untuk Perum Bulog.
Selain itu, Kemendag juga mengeluarkan SPI impor daging sapi dari Brasil atau Argentina kepada PPI dan Berdikari dengan total 20 ribu ton.
(Baca: Pemerintah Minta BUMN Serap Ayam Lokal untuk Ganti Impor Daging Kerbau)
Namun, pada pelaksanaannya proses impor tak selalu berjalan mulus. Bulog mengatakan impor daging kerbau yang sudah dicanangkan tidak bisa masuk ke Tanah Air karena kendala izin impor dari Kemendag terutama setelah merebaknya Covid-19 di berbagai negara.
Akibatnya, impor daging kerbau tak kunjung dilakukan, terlebih lagi India tengah melakukan karantina wilayah atau lockdown, sehingga menghambat distribusi daging.
Meski begitu, Kemendag menjamin harga daging masih stabil. Rata-rata harga daging sapi paha belakang pada 22 April 2020 sebesar Rp 119.400 per kg, naik 0,84% dibandingkan tahun lalu.
Kemudian, rata-rata harga daging sapi has luar (sirloin) sebesar Rp 119.700 per kg atau naik 1,01% secara tahunan, sandung lamur (brisket) Rp 98.600 per kg, naik 0,72% secara tahunan, tetelan Rp 63.400 atau naik 1,60 secara tahunan.