Industri Makanan & Minuman Keluhkan Kebijakan Pemerintah Tidak Sinkron

Image title
27 April 2020, 17:54
Ilustrasi, proses produksi salah satu industri makanan. Pelaku industri makanan dan minuman mengeluhkan tidak sinkronnya kebijakan antara pusat dan daerah soal aturan produksi saat PSBB.
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Ilustrasi, proses produksi salah satu industri makanan. Pelaku industri makanan dan minuman mengeluhkan tidak sinkronnya kebijakan antara pusat dan daerah soal aturan produksi saat PSBB.

Industri makanan dan minuman berharap ada stimulus tambahan agar operasional perusahaan tidak berat saat pandemi Covid-19. Salah satu stimulus yang diharapkan adalah, penghapusan izin impor bahan baku karena prosedurnya yang panjang selama ini dianggap memberatkan.

Kemudian, pelaku usaha juga mengharapkan adanya pembebasan bea bahan baku, untuk mengurangi kerugian. Beberapa bahan baku menurut Adhi harus melalui booking order, sementara dengan biaya yang membengkak saat ini banyak perusahaan tidak berani order. Sehingga, timbul permasalahan kesulitan bahan baku.

Selain itu, pelaku industri makanan dan minuman juga mengharapkan adanya pengurangan pajak, khususnya PPh 25 dan PPh 22. Hal ini diperlukan, agar keuangan perusahaan terjaga dan tetap mampu membayar gaji dan tunjangan hari raya (THR) karyawannya.

Adapun, asosiasi memperkirakan kinerja penjualan industri makanan, khususnya makanan olahan, akan turun 30% seiring dengan penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19. Penjualan juga diperkirakan tidak melambat saat Ramadan dan Idul Fitri, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik GAPMMI Rachmat Hidayat mengatakan, data tersebut didapatkan setelah melakukan survei kepada para anggotanya beberapa waktu lalu. Dalam situasi seperti ini, perhitungan angka pasti penurunan belum dapat dilakukan.

"Salah satu pertanyaannya bagaimana persepsi mereka tentang bisnis terkait dengan situasi pandemi Covid-19 ini. Mayoritas menjawab bisnis akan turun 30% jadi itu survei persepsi para anggota," kata dia kepada Katadata.co.id, Sabtu (11/4).

(Baca: Daya Beli Terpukul Corona, Penjualan Makanan Olahan Diramal Anjlok 30%)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...