Kemenperin Tunda Revitalisasi Alat Produksi Tekstil Akibat Corona

Image title
13 Mei 2020, 21:13
Imbas Pandemi Corona, Revitalisasi Alat Produksi Tekstil Tertunda.
ANTARA FOTO/Maulana Surya
Ilustrasi mesin tekstil. Revitaliasasi alat produksi industri tekstil tertunda hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan akibat corona.

"Kami masih menunggu stimulus pemerintah mudah-mudahan segera ada yang turun baik itu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, keringanan kredit perbankan dan biaya listrik untuk bisa memberi angin segar ke industri kita agar dapat bertahan," kata dia.

(Baca: Industri Tekstil RI saat Pandemi: Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga)

Kendati demikian, upaya pemulihan industri tekstil diperkirakan tidak ada mudah. Setidaknya diperlukan waktu setahun untuk kembali meningkatkan sektor padat karya ini dengan catatan pasar telah kembali pulih dan pengusaha memiliki keuangan yang memadai.

API telah memperkirakan total biaya yang diperlukan guna merevitalisasi alat produksi mencapai Rp 175 triliun. Jika hal tersebut terwujud, maka kontribusi devisa industri TPT dalam negeri diharapkan meningkat 10 kali lipat dalam 12 tahun.

"Jadi nilai investasi Rp 175 triliun ini diperlukan dalam waktu tujuh tahun," ujar Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Harian API Anne Patricia Sutanto.

Sementara itu, untuk membantu industri yang terdampak pandemi corona Kemenperin telah merealokasi anggaran sebesar Rp 75,77 miliar. Namun, angka tersebut menyusut dibandingkan anggaran yang direncanakan sebelumnya sebesar Rp 113,15 miliar.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...