Ekspor Melemah, RI Dituntut Lebih Adaptif dengan Kebutuhan Pasar Dunia

Rizky Alika
15 Juni 2020, 15:52
Ekspor Melemah, RI Dituntut Lebih Adaptif dengan Kebutuhan Pasar Dunia.
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.
Suasana bongkar muat peti kemas saat matahari akan tenggelam di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (5/5/2020). Pengusaha minta pemerintah lebih responsif dan adaptif melihat kebutuhan barang di pasar global.

(Baca: Defisit Neraca Dagang RI-Tiongkok per Mei Turun Menjadi US$ 4,6 M)

Terlebih, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah menegaskan bahwa pertumbuhan perdagangan global tahun ini akan menyusut antara 13-32% akibat pandemi covid-19.
Bank Dunia juga memperkirakan bahwa perekonomian global akan mengalami resesi terparah sejak perang dunia.

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dikabarkan akan mengeluarkan revisi proyeksi ekonomi global menjadi lebih rendah dibanding proyeksi pada April lalu, yaitu minus 3%. "Karena itu, skenario terbaik saat ini adalah U-shape recession yakni pemulihan kinerja ekonomi dan perdagangan diharapkan terjadi pada 2021 seperti proyeksi the Fed," ujar Shinta.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Mei 2020 surplus US$ 2,09 miliar. Angka ini jauh membaik dibandingkan April yang tercatat defisit sebesar US$ 350 juta, maupun periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,5 miliar.

Adapun secara kumulatif Januari-Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 4,31 miliar.

Kendati demikian, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan surplus neraca dagang terjadi akibat impor yang anjlok cukup dalam mencapai 32,65% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 8,44 miliar. Penurunan bahkan mencapai 42,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara ekspor pada Mei 2020 tercatat lebih rendah 13,4% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 10,53 miliar, maupun periode yang sama tahun lalu yang mana turun hingga 28,95%.

"Neraca perdagangan surplus memang menggembirakan, tapi kita perlu waspadai komponen di dalamnya di mana ekspor kita turun 28,95% impor turun lebih dalam 42,2%," ujar Suhariyanto dalam konferensi video, Senin (15/6).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...