Arab Saudi Kerek Bea Masuk 575 Produk, Mendag: Ekspor RI Bisa Tertekan

Rizky Alika
23 Juni 2020, 13:06
kementerian perdagangan, arab saudi, bea masuk, ekspor
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Menteri perdagangan Agus Suparmanto di Terminal Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/11/2019). Agus menyebut ekspor Indonesia bisa tertekan karena kenaikkan bea masuk produk ke Arab Saudi.

Sebagaimana diketahui, nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi untuk produk-produk tersebut mencapai lebih dari US$ 624 juta. "Kenaikan bea masuk untuk produk tersebut berkisar dari 0,5 persen hingga 15 persen sehingga akan berdampak langsung terhadap ekspor Indonesia ke Arab Saudi,” kata Kasan.

Namun, lanjut Kasan, ada produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak terdampak kenaikan bea masuk tersebut, seperti produk sawit dan turunannya, produk kayu, serta produk daging dan ikan. Selain itu, produk vitamin, makanan laut, beras, sayur dan buah-buahan, serta berbagai macam produk yang mendukung peningkatan imunitas tubuh masih diberikan relaksasi impor oleh Arab Saudi.

Pada periode Januari-April 2020, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi sebesar US$ 1,55 miliar. Pada 2019 total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$ 5,07 miliar, dan pada 2018 tercatat sebesar US$ 6,13 miliar.

Ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada periode Januari-April 2020 tercatat sebesar US$ 519,86 juta. Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi meliputi otomotif, produk ikan, sawit dan turunannya, produk kayu, karet, dan produk kertas.

Sebelumnya, kenaikan bea masuk ditetapkan pemerintah Arab Saudi melalui General Authority of Saudi Customs pada 18 Juni 2020. Kenaikan bea masuk itu merupakan kebijakan untuk mengoptimalkan penerimaan dari pajak. Pasalnya, kejatuhan harga minyak dunia telah menyebabkan berkurangnya pendapatan Arab Saudi.

Kenaikan bea masuk itu meliputi 575 jenis produk, antara lain produk hewan dan makanan; bahan kimia, plastik dan turunannya; barang kulit dan turunannya; produk jerami; produk kertas dan turunannya; karpet, pakaian, kain, benang penutup kepala, dan sepatu.

Selain itu, produk marmer dan keramik, kaca, besi, nikel, tembaga, alumunium, seng dan seluruh produknya; mesin dan produk mesin, peralatan dan suku cadang listrik, sebagian produk otomotif dan suku cadangnya; produk peralatan optik, bingkai kaca mata, sebagian produk furnitur, sebagian produk permainan (game), serta sebagian produk manufaktur.

(Baca: Kemendag Dorong Ekspor Produk Pangan Olahan)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...