Pengusaha Proyeksi Industri Tekstil Pulih pada Akhir 2021

Rizky Alika
14 Juli 2020, 18:25
industri, tekstil, covid-19, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Ilustrasi, pedagang menata kain tekstil dagangannya di Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksi industri Tekstil dan Produk Tekstil bakal pulih dari krisis akibat Covid-19 pada 2021 atau 2022.

Oleh karena itu, upaya pemulihan pasar dalam negeri perlu didukung dengan kebijakan pengamanan perdagangan safeguard pada garmen. Hal itu diperlukan untuk melindungi pasar dalam negeri.

Selain itu, aktivasi pabrik juga masih terkendala. "Sebagian besar pengusaha masih tutup. Mereka menunggu, apakah worth it kalau buka lagi? Pasar belum jelas karena Covid-19," katanya.

Kendala lain yang dihadapi pengusaha yaitu beban operasional yang memberatkan di tengah arus kas perusahaan yang belum pulih. Beban operasional yang dimaksud yaitu rekening listrik minimum 40 jam nyala, tarif waktu beban idle (tak terpakai), hingga cicilan perbankan.

Ia pun berharap pemerintah dapat memberikan keringanan pada beban operasional tersebut. Apalagi, Rizal menyebut ekspor TPT sudah kembali pulih. Bila pasar ekspor terus ditingkatkan, ia memperkirakan pertumbuhan ekspor akan berlangsung dengan cepat.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat indeks manufaktur atau prompt manufacturing indeks pada sub sektor tekstil, barang kulit, dan alas kaki mengalami kontraksi paling dalam, yaitu pada level 19,10% pada triwulan II 2020.

Namun, kinerja industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki diperkirakan meningkat terbatas pada triwulan III 2020. Hal itu ditunjukkan pada perkiraan PMI subsektor tersebut pada triwulan III tahun ini sebesar 42,54.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...