Industri Makanan dan Minuman Mulai Pulih saat PSBB Transisi

Rizky Alika
23 Juli 2020, 19:39
psbb fase transisi, pandemi corona, PSBB, industri makanan dan minuma, industri
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Ilustrasi. Industri makanan dan minuman, terutama bisnis restoran turut terpukul akibat pandemi virus corona.

Oleh karena itu, Shinta menilai perlu kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha agar protokol kesehatan Covid-19 dapat diterapkan di lingkungan usaha.

"Ini supaya tidak menimbulkan kluster penularan yang baru," ujar dia.

 Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Rachmat Hidayat mengatakan terdapat peningkatan penjualan untuk makanan dan minuman kategori yang biasa dikonsumsi di luar rumah. Namun, peningkatan penjualan tersebut belum kembali pada posisi sebelum pandemi covid-19. 

"Contohnya minuman ringan seperti kopi kemasan dan teh siap minum. Ini minuman olahan yang sifatnya leisure," ujar dia.

Di sisi lain, ia juga mengatakan ada peningkatan ekspor makanan dan minuman olahan, seperti teh, kopi, kakao, mi instan, dan roti kaleng. Secara keseluruhan, Gapmmi menmperkirakan industri makanan minuman pada tahun ini hanya akan tumbuh 4%, lebih rendah dari target semula sebesar 9%.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada kuartal I 2020 sebesar 3,94%. Untuk kuartal II, kinerja industri makanan dan minuman diprediksi terkontraksi. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...