Pertumbuhan PDB Pertanian Dinilai Dampak Faktor Musiman

Rizky Alika
11 Agustus 2020, 08:47
Pengamat Sebut Pertumbuhan PDB Pertanian Dampak Faktor Musiman.
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.
Buruh tani membersihkan bulir padi di area persawahan di Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/6/2020). Pemerintah Daerah Gorontalo mendorong sektor pertanian di daerahnya untuk tidak berhenti memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dengan target 24 ribu ton padi dalam dua kali masa tanam.

Beberapa kebijakan Kementan untuk membantu petani seperti relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian, mempercepat bantuan sarana dan prasarana serta subsidi pertanian, menggerakkan Pasar Mitra Tani. Selain itu, ada pula kebijakan memperbaiki penyerapan produksi pertanian, dan subsidi transport pangan dari daerah surplus ke daerah minus. 

Namun, Khudori memperkirakan pertumbuhan subsektor tanaman pangan akan menurun pada triwulan III dan IV. Terlebih, pada akhir tahun umumnya terjadi paceklik sehingga produksi menurun.

Oleh karena itum untuk mengantisipasi penurunan di subsektor tanaman pangan. Kementan diminta untuk menjaga PDB pertanian melalui subsektor perkebunan, hortikultura, dan peternakan selama triwulan III dan IV.

Khusus sektor peternakan, peningkatan PDB menurutnya baru dapat dilakukan bila pemerintah mampu mengatasi jatuhnya harga ayam di tingkat peternak. Ia mencatat, harga ayam hidup di tingkat peternak sebesar Rp 11 ribu-12 ribu per kg, lebih rendah dari biaya produksi sebesar Rp 18 ribu-19 ribu per kg.

"Perlu dikompensasi karena sumbangan unggas terhadap subsektor peternakan besar," ujar dia.

Secara keseluruhan, ia memperkirakan pertumbuhan PDB sektor pertanian sepanjang tahun ini tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu, yakni sekitar 3,64%. Kebutuhan masyarakat terhadap pangan selama pandemi Covid-19 akan menopang kinerja sektor pertanian tahun ini.

Sekjen Kementan Momon Rusmono menambahka, pangan dan produk pertanian merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Dia pun optimistis sektor pertanian diperkirakan akan menjadi penopang perekonomian nasional.

"Di tengah pelemahan ekonomi dunia akibat pandemi, demand (permintaan) terhadap pangan tidak pernah surut," katanya kepada Katadata.

Meski demikian, Kementan pun mengamini,  pertumbuhan PDB pertanian juga tak terlepas dari dampak pergesaran panen raya tanamanan pangan dan perkebunan. Pada kuartal III dan IV, kontribusi subsektor tanaman pangan dipredksi akan menurun lantaran adanya musim kemarau.

Oleh karenanya, Kementan akan mendorong peningkatan kinerja di subsektor peternakan, hortikultrua, dan perkebunan pada triwulan III dan IV.

Di sisi lain, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengungkapkan bakal menyiapkan penguatan di subsektor hortikultura, peternakan, dan perkebunan pada triwulan III. Termasuk askelerasi ekspor untuk ketiga subsektor tersebut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...