Harga Emas Antam Turun Rp 2.000/Gram Imbas Perbaikan Data Ekonomi AS
Harga emas Antam hari ini turun Rp 2.000 menjadi Rp 1.024.000 per gram di tengah penuruna harga emas dunia. Data manufaktur AS yang lebih baik dari perkirakan mendorong dolar AS kembali menguat dan harga emas dunia melemah.
Pada perdagangan di pasar spot hari ini, harga emas melemah 0,17% ke posisi US$ 1.966,84 per ons. Sementara harga emas berjangka turun 0,19% menjadi US$ 1.964,5 per ons.
"Angka manufaktur keluar jauh lebih baik dari yang diharapkan dan itulah yang menyebabkan emas mengurangi keuntungannya, dan memberi sedikit kekuatan pada dolar," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
Dolar AS naik 0,2% terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya, pulih dari level terendah lebih dari dua tahun pada hari sebelumnya.
Saham global naik juga setelah aktivitas manufaktur AS melaju ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada bulan Agustus berdasarkan data Institute for Supply Management.
"Namun, ini tidak serta merta mengubah gambaran Federal Reserve AS. Tren harga emas masih lebih tinggi," katanya.
Bank sentral AS minggu lalu mengumumkan kebijakan target inflasi rata-rata, yang akan memungkinkan suku bunga tetap rendah bahkan jika inflasi naik sedikit di masa depan.
"Emas harus tetap didukung dalam lingkungan ekspektasi inflasi yang menguat dan dolar AS yang lebih rendah," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.
Harga logam mulia telah meningkat sekitar 30% sepanjang tahun ini. Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, sementara suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Di dalam negeri, harga emas Antam untuk seluruh jenis produk berdasarkan bobotnya turun. Adapun harga pembelian kembali emas Antam stagnan Rp 923 ribu per gram.
