Komitmen Swasta Lakukan Pencegahan Karhutla

Image title
Oleh Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
22 Desember 2020, 17:11
Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan
123rf.com

Secara umum TAP memiliki tiga program pencegahan dan penanggulangan karhutla. Pertama, membuat sistem dan prosedur yang terus disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku, seperti peringatan dan deteksi dini kebakaran (early warning system). Kedua, menjamin kesiapan dan kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) pemadam kebakaran. Mulai dari perlengkapan peralatan pencegah kebakaran, menara pantau api dan embung air.

Kemudian, Perusahaan juga memastikan kesiapsiagaan tim satgas dalam penanganan karhutla. Perusahaan memiliki 21 tim satgas yang tersebar di berbagai anak perusahaan yang terletak di tiga provinsi. Tiap-tiap satgas ini setiap tahunnya mendapat pelatihan dari Manggala Agni, brigade pengendalian kebakaran hutan yang dibentuk KLHK dan juga pelatihan secara internal dari perusahaan.

Selain itu, TAP juga merangkul masyarakat dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di sekitar konsensi perusahaan seperti kecamatan, kelurahan, Kepolisian Sektor, Komando Rayon Militer (Koramil) setempat dan juga perusahaan lain.

Menurut Managing Director for Trading and Downstream TAP Sutedjo Halim, TAP mendorong terbentuknya Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) dan juga melatih mereka dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Selain itu juga memberikan bantuan Sarpras kepada KTPA dan melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan secara rutin kepada masyarakat yang berada di sekitar konsensi. “Program kolaborasi yang kami lakukan dengan para pemangku kepentingan dilandasi dengan semangat gotong royong”, jelas Sutedjo.

Lebih lanjut, TAP juga mengembangkan program pemberdayaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa binaannya. Prosesnya dengan mengoptimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melalui pendekatan aset dan perlindungan lingkungan hidup.

“Kami berharap program ini dapat memberdayakan ekonomi desa yang ramah lingkungan dan tumbuh makmur, sehingga desa-desa tersebut menghindari kebiasaan untuk membuka lahan dengan cara membakar”, lanjut Sutedjo.

Hingga saat ini, TAP telah membentuk 34 BUMDes di desa binaan dari total 49 desa yang berada di sekitar konsensi perusahaan. Dari jumlah tersebut, perusahaan telah mengembangkan 12 jenis unit usaha yang terbagi dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

Bentuk dukungan yang diberikan TAP mulai dari pendampingan, permodalan, persiapan sarana dan prasarana, hingga pemetaan potensi ekonomi desa. TAP juga berupaya menghubungkan kelompok usaha di desa dengan pengepul maupun pihak pembeli. Beberapa BUMDes yang dibentuk juga disesuaikan dengan kebutuhan operasional perusahaan sehingga terjadi mutualisme antar-pihak.

Selain itu, TAP juga menjalankan program reward untuk desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan memberi apresiasi senilai Rp 50 juta-Rp 100 juta untuk tiap desa sebagai penyertaan modal di BUMDes desa yang berhasil tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...