Mendag Siap Disalahkan, Ini Bisikan ke Jokowi Soal Benci Produk Impor

Rizky Alika
4 Maret 2021, 19:30
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Rapat tersebut membahas mengenai rencana ke
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Rapat tersebut membahas mengenai rencana kegiatan dan anggaran sesuai DIPA Tahun 2021 serta pembahasan mengenai pelaksanaan investasi di masa pandemi COVID-19.

“Itulah alasan Presiden selalu menyampaikan, kapan merek lokal akan naik kelas kalau di negerinya sendiri tidak diberi tempat terbaik?” ujar Teten.

Pernyataan Presiden tersebut, menurut Teten, bukan berarti anti-impor. Faktanya, selama ini pemerintah juga tidak menghambat masuknya merek asing.

“Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak,” katanya.

Menurut Teten, keinginan Presiden agar produk lokal mendapat tempat lebih baik merupakan praktek yang wajar dilakukan pemerintah di semua negara. Sebab, tidak banyak merek lokal yang sanggup bersaing secara setara dengan merek global dengan dukungan sumber daya yang tidak seimbang.

Misalnya, kebijakan di Korea Selatan yang mendongkrak produktivitas produk lokalnya mulai tahun 1970-an dengan memberikan pinjaman murah dan perlindungan persaingan pasar kepada jaringan-jaringan bisnis keluarga yang disebut Chaebol.

Pascakrisis ekonomi 2008, Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengeluarkan kampanye “Buy American” untuk menyelamatkan industri domestik. Saat itu pemerintah AS mendorong warganya untuk membeli produk domestik, menggunakan bahan baku lokal dalam pengadaan pemerintah, serta memberlakukan restriksi tarif produk luar negeri.

“Membela produk UMKM harus dilakukan dengan pilihan kata-kata yang tajam biar semua orang jadi tersadar bahwa kita harus bangga dengan hasil karya anak bangsa sendiri,” ujar Teten.

Sebelumnya, Jokowi menyerukan ajakan untuk benci produk luar negeri. Sementara, slogan cintai produk dalam negeri juga tetap digaungkan. Pernyataan itu dinilai anti-impor.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," kata Jokowi saat peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3).

Menurutnya, slogan benci produk luar negeri bertujuan agar konsumen Indonesia menjadi loyal terhadap produk lokal. Branding produk Indonesia pun harus melekat agar rasa cinta produk lokal tumbuh pada masyarakat.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...