Pengusaha Indonesia Belum Banyak Manfaatkan Fasilitas Ekspor ke AS
Lebih lanjut, Didi mengatakan, diaspora Indonesia di Amerika turut memberikan kontribusi penting dalam peningkatan ekspor Indonesia. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi para diaspora Indonesia dengan pelaku usaha untuk memasarkan produk Indonesia di pasar AS.
Ia menyebut, jumlah diaspora di Amerika tahun 2020 sebanyak 142 ribu orang. “Jumlah ini merupakan modal besar bagi Indonesia untuk bisa memanfaatkan pasar AS,” kata Didi.
Di antara produk ekspor asal Indonesia yang menerima fasilitas GSP, matras jadi barang yang paling banyak dijual ke AS selama periode Januari-Agustus 2020. Nilai ekspor matras mencapai US$ 185 juta (sekitar Rp 2,7 triliun).
Selain matras, kalung dan rantai emas menduduki posisi kedua dengan nilai ekspor US$ 142 juta (Rp 2,07 triliun), tas berpergian dan tas olahraga US$ 104 juta (Rp 1,52 triliun), minyak asam dari pengolahan kelapa sawit US$ 84 juta (Rp 1,22 triliun), serta ban pneumatik radial untuk truk dan bus US$ 82 juta (Rp 1,19 triliun).
Sementara itu, perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) masih mengalami pertumbuhan positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada Januari-April 2021 mencapai US$ 7.634,2 juta, naik 25% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$ 6.127,5 juta.