Pemerintah Targetkan 1.500 UKM Berorientasi Ekspor Lahir Tiap Tahun
Pada pertengahan Agustus 2021, sebanyak 15 juta UMKM atau lebih dari 22% dari total UMKM Indonesia sudah on boarding ke platform perdagangan elektronik.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital.
Para pelaku UMKM didorong untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca dan menganalisa tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri maupun pasar global, serta terus menciptakan terobosan produk dan teknologi inovasi baru.
Selain itu, pelaku UMKM juga harus mampu melakukan kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi yang sinergis antara seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pihak swasta, asosiasi, lembaga perbankan dapat membantu untuk mewujudkan UMKM yang tangguh, cakap dan berdaya saing di pasar global.
Dalam upaya membangkitkan ekonomi para pelaku UMKM, pemerintah juga meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diharapkan dapat memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional.
Terkait hal yang sama, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank juga melakukan pelatihan Coaching Program for New Exporter (CPNE), pada 28-29 September 2021, di Sulawesi Utara.
Pelatihan ini diikuti pelaku UKM yang bergerak di sektor industri makanan dan minuman, hasil perkebunan dan hasil laut. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor potensial yang ingin didorong Pemerintah Sulawesi Utara untuk menjadi komoditas unggulan ekspor.
Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki letak geografis strategis di kawasan Indonesia bagian timur serta sumber daya alam yang melimpah, menjadi hub atau pintu ekspor bagi produk-produk pelaku UKM Indonesia Timur untuk masuk ke pasar internasional.