Makin Diminati Dunia, Ekspor Batik Mencapai Rp 7,5 triliun Pada 2020

Cahya Puteri Abdi Rabbi
6 Oktober 2021, 13:06
batik, ekspor, Indonesia
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pembeli memilah kain batik di Galeri Batik Hafiyan di Pusat Batik Trusmi, Plered, Cirebon, Jawa Barat, Rabu, (11/8/2021). Dalam ekspedisi Jelajah Jalan Raya Pos tim Katadata.co.id menyempatkan untuk berkunjung ke salah satu galeri batik yang ada di Wilayah Cirebon saat menyusuri jalan Daendels atau Groote Postweg.

 Beberapa negara seperti Tiongkok dan Malaysia secara serius menjadikan batik sebagai komoditas ekspor. Negara-negara tersebut terus mengembangkan mesin batik printing dengan teknologi yang paling canggih.

Mereka juga meniru desain dan corak batik Indonesia dengan tujuan merebut pasar pasar yang selama ini diisi oleh batik Indonesia.

“Dengan semakin populernya batik di dunia, persaingan global termasuk gempuran produk impor. Ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh industri Batik Nasional, namun harus bisa kita hadapi bersama,” katannya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan tantangan lain yang dihadapi industri batik nasional yakni faktor sumber daya manusia (SDM) dalam industri batik yang semakin berkurang.

Tenaga kerja dengan kualitas dan keterampilan yang tinggi diperlukan, selain itu diperlukan juga SDM yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan inovasi desain.

Selain itu, pengrajin batik tulis jumlahnya semakin terbatas dan banyak yang telah lanjut usia. Oleh karena itu, perlu ada upaya-upaya serius untuk mempercepat proses regenarasi batik tulis di Indonesia.

 “Ini tentunya harus digalakkan di kalangan generasi muda, dengan menumbuhkan minat dan keterampilan mereka untuk terjun ke industri batik,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial tersebut mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, utamanya terkait program promosi yang perlu dilakukan oleh semua stakeholder.

Karena itulah, promosi yang masif akan terus dilakukan di kota-kota besar dunia, seperti di New York, Los Angeles, Tokyo, Paris, London, dan kota-kota besar lainnya di dunia.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Yayasan Batik Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan para pelaku usaha untuk secara intensif melakukan promosi produk batik Indonesia.

“Saya juga minta kepada jajaran di Kemenperin untuk menjajaki bagaimana kita bisa membantu bersama-sama dengan Dekranas dan Yayasan Batik Indonesia melakukan promosi batik di kota-kota besar di dunia,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...