Perusahaan Cina Investasi Rp 7,9 T Bangun Pabrik Metanol di Aceh

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 Oktober 2021, 08:53
investasi, cina, batu bara, proyek gasifikasi batu bara
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Pabrik yang akan didirikan PT Powerindo Cipta Energy dan China National Chemical Engineering Corporation berlokasi di mulut tambang dan mengolah 1,1 juta ton batu bara menjadi 600 ribu ton metanol per tahun.

"Dengan kebutuhan metanol mencapai 1,2 juta ton pada 2020, pembangunan industri gasifikasi coal to methanol diharapkan dapat berkontribusi pada substitusi impor dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia. 

Industri metanol merupakan bahan baku/bahan penolong pada industri tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, plywood dan industri lainnya. Metanol juga digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan biodiesel. Selain itu, metanol bisa diolah lebih lanjut menjadi DME yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Agus mengatakan, nilai substitusi impor dari metanol akan semakin besar dengan berkembangnya industri hilir ini. Ia mencontohkan, kebutuhan resin sintetik yang merupakan bahan baku/bahan penolong pada industri seperti cat, tekstil, adhesive,maupunthinner masih dipenuhi dari impor. Impor resin sintetik pada 2020 mencapai 700 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 1,5 miliar.

Adapun saat ini, pemerintah juga tengah mendorong substitusi penggunaan bahan bakar LPG dengan DME. Hal ini dilakukan mengingat produksi LPG setiap tahun yang semakin menurun. Lebih dari 75% kebutuhan LPG dalam negeri dipenuhi dari impor dengan nilai mencapai US$ 2,5 miliar di tahun 2020. 

“Dengan gambaran tersebut, keberadaan proyek gasifikasi batu bara setidaknya memberikan potensi subtitusi impor minimum sekitar Rp 40 triliun per tahun,” katanya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...