Kemenperin Apresiasi Sagara Boots yang Mendunia, Pembeli Antri 4 Bulan

Cahya Puteri Abdi Rabbi
30 Desember 2021, 13:09
Sagara boots, alas kaki, industri
sagarabootmaker/instagram
Koleksi sepatu produksi Sagara boots

“Dalam sebulan kami hanya bisa menghasilkan 40-60 pasang sepatu. Di luar negeri, Sagara Boots diminati karena handmade, custom, dan kualitas kulitnya tinggi,” kata Bagus.

Sedangkan Pijakbumi, merupakan brand sepatu asal Bandung yang berciri khas eco friendly dengan bahan dari kulit natural dan ekstrak tumbuhan, salah satunya adalah dari serbuk kayu.

Pijakbumi didirikan oleh Rowland Asfales dengan konsep orisinalitas desain, kearifan lokal, dan bahan material ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.

Pijak bumi
Sepatu koleksi produksi Pijak bumi (pijakbumi/instagram)



Dalam produksi dan pemasaran, seringkali Sagara Boots maupun Pijakbumi terkendala oleh akses bahan baku impor dan modal untuk ekspor. 

Selain itu, Pijakbumi juga sedang berupaya mengkalkulasi bahan eco friendly sebagai bahan utama sepatunya, agar bisnisnya lebih berkelanjutan.

 “Kami berharap ada cara untuk mengkalkulasi penggunaan bahan ramah lingkungan untuk perusahaan inovatif, dan bisa mendapatkan pengurangan pajak terkait pengolahan industri yang berkomitmen mengurangi emisi karbon,” kata Rowland.

Sebagai informasi, hingga kuartal III tahun 2021, total nilai ekspor alas kaki (kulit dan non-kulit) Indonesia mencapai US$ 4,3 miliar (Rp 61 triliun).

Sementara itu, total PDB industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencapai Rp 20 triliun atau tumbuh 7% (y-o-y) sampai pada kuartal III 2021.

 



Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...