BPS: Harga Minyak Goreng Curah Turun, Kemasan Naik

Abdul Azis Said
1 April 2022, 10:19
Harga minyak goreng, minyak goreng, inflasi
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Ilustrasi. Berdasarkan data yang dipaparkan BPS, rata-rata harga minyak goreng kemasan pada bulan lalu naik dari Rp 18.060 per liter pada Februari menjadi Rp 19.700 per liter.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman sebelumnya meramalkan inflasi pada Maret mencapai 0,71%. Ia juga memperkirakan, inflasi secara tahunan mencapai rekor tertingginya dalam dua tahun terakhir di level 2,69%.

Kenaikan inflasi didorong oleh harga pangan yang tinggi di tengah permintaan yang meningkat secara musiman menjelang Ramadhan. Selain itu, pemerintah mencabut kebijakan harga  harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Ia juga menyebut, ketidakpastian di pasar keuangan akibat konflik Rusia-Ukraina menyebabkan harga emas naik dan mendorong inflasi.

"Penurunan kasus Covid-19 terkait varian Omicron memungkinkan pemerintah untuk melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meningkatkan mobilitas masyarakat. Hal ini mendorong inflasi restoran dan transportasi," kata Faisal dalam keterangan tertulisnya.

Ia melihat inflasi masih akan terus menanjak. Ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan seiring pelonggaran PPKM, serta inflasi di tingkat produsen dan grosir yang kini sudah di atas inflasi konsumen.

Selain itu, terdapat  kenaikan tarif PPN menjadi 11% serta tekanan di sisi penawaran karena kenaikan harga komoditas sebagai imbas dari perang. Inflasi tahun ini diramal menjadi 3,3%, masih dalam rentang target Bank Indonesia di antara  2% hingga 4%.

Kenaikan harga minyak goreng  tak hanya mendorong inflasi tetapi juga keuntungan dua emiten yang memproduksi barang tersebut pada tahun lalu, berikut datanya:

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...