Serapan Subsidi Kedelai Kurang dari 50%, Mendag Usul Hapus Persyaratan

Nadya Zahira
19 Januari 2023, 14:21
Pekerja membuat tempe dari kedelai impor di Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/1/2023). Harga kedelai impor yang terus merangkak naik dalam sebulan terakhir dan kini mencapai kisaran Rp12.000 per kilogram membuat pengusaha tempet setempat
ANTARA FOTO/Yudi/Lmo/hp.
Pekerja membuat tempe dari kedelai impor di Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/1/2023). Harga kedelai impor yang terus merangkak naik dalam sebulan terakhir dan kini mencapai kisaran Rp12.000 per kilogram membuat pengusaha tempet setempat menaikan harga jual tempe dari harga Rp3.000 menjadi Rp.3.200 per bungkus untuk mengatasi pembengkkan biaya produksi.

Harga tersebut mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022. Dalam Perbadan tersebut, HAP kedelai di tingkat konsumen ditetapkan Rp 11.400 per kg untuk kedelai lokal dan Rp 12.000 per kg untuk kedelai impor. 

“Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para perajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai. Dengan masuknya kedelai yang baru tiba ini, harganya sudah Rp 12.000 per kilogram," ujar Arief melalui keterangan resminya, yang dikutip pada Senin (16/1). 

Arief mengatakan, ketersediaan komoditas kedelai dengan harga terjangkau ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan berbahan dasar kedelai, seperti tahu dan tempe. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari pengendalian inflasi.

 Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksikan produksi kedelai dunia mencapai 391,17 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023, bertambah 35,56 juta ton MT dari produksi musim sebelumnya.

Pada musim ini Brasil diproyeksikan menjadi negara penghasil kedelai terbesar, dengan produksi 152 juta MT atau 38,86% dari total produksi global. Wilayah penghasil kedelai Brasil antara lain Mato Grosso (28%), Rio Grande do Sul (14%), Golas (10%), dan Mato Grosso do Sul (7%).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...