Perbandingan Anggaran Impor KRL Bekas dan Beli Baru di Dalam Negeri

Nadya Zahira
1 Maret 2023, 10:13
Penumpang berada di dalam KRL Commuter Line, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak rencana PT Kereta Commuterline Indonesia atau PT KCI untuk impor gerbong kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dalam rangka peremajaan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Penumpang berada di dalam KRL Commuter Line, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak rencana PT Kereta Commuterline Indonesia atau PT KCI untuk impor gerbong kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dalam rangka peremajaan armada, karena industri kereta api nasional dinilai mampu memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri.

Menurut Anne, KRL bekas masih bisa digunakan sekitar 15 tahun lagi. Sementara KRL baru bisa digunakan puluhan tahun.

Kebutuhan Mendesak

Anne mengatakan, impor KRL dibutuhkan untuk melayani kebutuhan penumpang. Saat ini, jumlah penumpang KRL mencapai 840 ribu penumpang per hari dan diperkirakan meningkat hingga lebih satu juta penumpang per hari. Angka tersebut hampir menyamai masa sebelum pandemi sebesar 1,1 juta -1,2 juta penumpang per hari.

Anne mengatakan, KCI akan berupaya untuk mengganti KRL baru dan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, Namun pengadaan KRL ini perlu dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kesiapan finansial.

"Di sini yang kami butuhkan sebenarnya, bagaimana operasional KRL ini bisa melayani masyarakat, sementara kami menggnati KRL baru secara bertahap," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...