Jelang KTT ASEAN, Pelaku Wisata Protes Tarif Pulau Komodo Naik 1.000%

Tia Dwitiani Komalasari
5 Mei 2023, 07:54
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komdo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo denga
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komdo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini. Selain itu, pemerintah juga telah mewujudkan digitalisasi industri pariwisata di lima destinasi pariwisata super prioritas salah satunya adalah Labuan Bajo.

Tarif Naik 1.000%

Sementara itu, External Relation Officer Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia atau Gahawiri Cabang Labuan Bajo, Budi Widjaja, mengatakan kenaikan tarif naturalist guide ini dilaksanakan secara sepihak tanpa adanya komunikasi yang transparan dengan berbagai pihak. Kenaikan tarif tersebut bahkan mencapai 1000%.

Sebelumnya, tarif naturalist guide PT Flobamor sebesar Rp 120.000 per lima orang baik untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Mulai 15 April 2023, tarif tersebut naik untuk wisatawan domestik menjadi Rp 250.000 per orang untuk wisatawan domestik atau naik 1.000%. Sementara tarif wisatawan mancanegara menjadi Rp 400.000 per orang atau naik 1.666%.

"Informasi kenaikan tarif ini tidak pernah tersosialisasikan baik melalui sosial media maupun website resmi PT Flobamor yang dapat diakses oleh khalayak luas," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (5/5).

Budi mengatakan, hal itu dapat memberatkan operator travel, karena telah menjual harga paket termasuk tiket. Dia juga memprotes ptaktek monopoli yang kuat karena setiap wisatawan di Labuan Bajo wajib menggunakan jasa Natiralist Guide PT Floamor.

"Kami menemukan situasi yang kacau di lapangan dengan adanya kenaikan harga tersebut. Adanya keributan pada saat berkunjung ke detinasi wisata dapat membuat tamu menjadi menjadi tidak nyaman dengan kondisi tempat wisata yang chaotic," ujarnya.

Kunjungan ke NTT Merosot

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan turis asing ke NTT anjlok semenjak pandemi. Dalam 10 tahun terakhir tren kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT sempat meningkat, dengan pencapaian tertinggi pada 2019, yakni 155,9 ribu orang.

Namun, tren pertumbuhan itu seketika merosot ketika pandemi Covid-19 melanda. Pada tahun pertama pandemi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT anjlok menjadi 44,7 ribu orang sepanjang 2020.

Lalu pada tahun kedua pandemi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT merosot lagi 80,44% menjadi 8,74 ribu orang sepanjang 2021. Angka tersebut mencapai level terendahnya dalam satu dekade terakhir.

Halaman:

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...