Harga Telur Ayam Melonjak hingga Rp 40.000 per Kg, Dampak Pakan Mahal

Nadya Zahira
24 Mei 2023, 14:40
Pekerja memanen telur ayam ras di sentra peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur, Selasa (9/5/2023). Menurut peternak, dalam dua pekan terakhir harga telur ayam ras di tingkat peternak naik dari Rp22 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram bah
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.
Pekerja memanen telur ayam ras di sentra peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur, Selasa (9/5/2023). Menurut peternak, dalam dua pekan terakhir harga telur ayam ras di tingkat peternak naik dari Rp22 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram bahkan di pasaran mencapai Rp29 ribu per kilogram akibat kenaikan harga pakan berupa jagung dari Rp4.200 menjadi Rp5.500 per kilogram serta jumlah populasi ayam petelur di kawasan tersebut yang menurun karena bibit ayam petelur semakin mahal.

Harga telur naik hingga mencapai lebih dari Rp 30.000 per kilogram. Harga tertinggi ada di Maluku yang saat ini mencapai Rp 40.400 per kg.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional yang dikeluarkan Bank Indonesia, rata-rata nasional harga telur ayam ras segar mencapai Rp 31.850 per kilogram atau kg pada Rabu (24/5). Rata-rata harga telur nasional tersebut naik dibandingkan 1 Mei 2023 yang mencapai Rp 29.850 per kg.

Sementara rata-rata nasional harga telur ayam ras segar di DKI Jakarta saat ini mencapai Rp 32.350 per kg. Harga telur ayam ras segar tertinggi terdapat di Maluku yang mencapai Rp 40.400 per kg,  sedangkan terendah terdapat di Sulawesi Selatan Rp 27.700 per kg. 

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, menyayangkan jika hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur.

Dia mengatakan, harga telur di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek berada di kisaran Rp 31.000 hingga Rp 34.000 per kg. Sementara harga telur di luar Jawa atau wilayah Timur bahkan mencapai Rp 38.000 - Rp 40.000 per kg.

Menurut Reynaldi ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga telur mahal. Pertama yaitu kenaikan biaya produksi yang disebabkan harga pakan mahal. Faktor kedua yaitu proses distribusi yang tidak sesuai.

"Seharusnya telur itu langsung didistribusikan ke pasar, namun saat ini banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar, sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/5).

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...