Kemenperin Minta Tambahan Anggaran Rp 1 Triliun, Untuk Apa Saja?

Nadya Zahira
12 Juni 2023, 19:19
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). Rapat kerja tersebut membahas pengantar Rencana Kerja Anggaran (RKA) kemen
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). Rapat kerja tersebut membahas pengantar Rencana Kerja Anggaran (RKA) kementerian atau lembaga tahun 2024.

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin meminta tambahan dana atau anggaran sebesar Rp 1,025 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk merampungkan program-program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJM tahun 2023.  

“Mengingat pada 2024 merupakan tahun terakhir periode Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju dan periode RPJMN 2020-2024, maka diperlukan adanya upaya yang lebih untuk menyelesaikan program-program pemerintah yang sedang berjalan, dan menuntaskan target-target RPJMN yang belum optimal capaiannya," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Gedung DPR RI, Jakarta pada Senin (12/6).

Agus mengatakan, anggaran tambahan tersebut nantinya akan digunakan untuk  program-program prioritas Kemenperin yang terdiri dari program restrukturisasi mesin peralatan IKM, penerapan steamless palm oil technology atau SPOT, dan program penyelenggaraan pendidikan kilat atau Diklat sistem 3in1. 

"Kemudian, juga untuk program restrukturisasi mesin peralatan pada industri tekstil kulit dan alas kaki," kata Agus.

Dia menuturkan, tambahan anggaran tersebut juga untuk program penggantian potongan harga senilai 10% dari total investasi mesin atau peralatan yang berasal dari impor, atau 25% untuk mesin atau peralatan produksi dalam negeri. 

Selai  itu, Agus mengatakan, amggaran akan digunakan untuk program monitoring dan evaluasi perkembangan industri smelter logam bukan besi, penyusunan kebijakan carbon capture utilization and storage atau CCUS, pengembangan green ammonia dan green hydrogen sektor industri, serta pembentukan kawasan industri berwawasan lingkungan atau eco industrial park.

Agus mengatakan, anggaran tahun 2024 naik 16% dibandingkan anggaran 2023. Angka tersebut di luar tambahan anggaran untuk bantuan pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB yakni sebesar Rp 3,22 triliun.

Sebagai informasi, tahun 2023 Kemenperin mendapatkan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk untuk program bantuan pembelian KBLBB roda dua.

"Oleh sebab itu, apabila pimpinan berkenan dan segenap anggota Komisi VII, Kementerian Perindustrian mengusulkan kebutuhan tambahan anggaran sebesar Rp 1,025 triliun untuk pelaksanaan beberapa program prioritas," kata Agus.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian melaporkan bahwa realisasi anggaran berhasil mencapai sebesar 98,13% dari total pagu Rp 2.582 triliun pada 2022. Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar 98,05%, dan merupakan capaian tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...