Bahlil Dorong Investasi Logam Dasar demi Ekosistem Kendaraan Listrik

Muhamad Fajar Riyandanu
15 Juni 2023, 14:35
investasi, ekosistem kendaraan listrik, mobil listrik, kendaraan listrik
ANTARA FOTO/Agha Yuninda/wsj/tom.
Seorang pengemudi mengisi daya baterai mobil listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022).

Untuk menangkap momentum peluang tersebut, pemerintah kini mengarahkan pengembangan industri dalam negeri berbasis pengolahan mineral. Terutama pada hilirisasi bijih nikel menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.

Melalui modal 23,7% cadangan bijih nikel terbesar di dunia, Bahlil optimistis Indonesia bisa menjadi salah satu produsen baterai listrik yang berpengaruh di dunia. "Nikel itu Tuhan punya mau saat kita stop 2020, 2021 ada perubahan kebijakan global, yang semuanya akan dorong ke green dan mereka akan meninggalkan fosil," ujarnya.

Di 2035 mobil listrik di dunia hampir semua pakai mobil listrik, akan meninggalkan mobil-mobil yang pakai fosil. "Komponen mobil listrik itu 40% adalah baterai, dan baterai itu bahan bakunya adalah nikel, mangan, kobalt dan lithium. Cadangan nikel terbesar di dunia itu ada di Indonesia," kata Bahlil.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil mengklaim pemerintah telah mengunci sejumlah komitmen investasi asing pada pengadaan pabrik baterai listrik domestik. Satu di antaranya adalah proyek pabrik baterai kendaraan listrik senilai US$ 1,1 miliar hasil kerja sama LG Energy Solution dan Hyundai Group di Karawang, Jawa Barat.

Pembangunan pabrik yang diberi nama ‘Proyek Omega’ itu diharap mulai beroperasi pada April 2024 dengan kapasitas produksi fase pertama sebesar 10 giga watt hour (GwH) dengan menghasilkan lebih dari 150.000 unit baterai kendaraan listrik.

Lebih lanjut, Bahlil juga menyatakan bahwa pabrikan baterai asal Cina, Contemporary Amperex Technology (CATL) sudah menyepakati kerja sama investasi senilai US$ 5,2 miliar untuk membangun industri baterai listrik terintegrasi di Indonesia.

"Lalu LG US$ 9,8 miliar, kemudian WV, BASF, Foxconn itu sudah masuk, maka pemerintah dorong Indonesia harus menjadi negara yang menghasilkan pabrik baterai cell terbesar di dunia," ujar Bahlil.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...