Gandeng UNESCO, Kementerian PUPR Bangun Museum di Candi Borobudur
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau Daerah Pariwisata Super Prioritas Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.
Tercatat pada tahun 2020-2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan dengan total biaya sebesar Rp2,27 triliun. Hingga saat ini terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung (Ongoing) dan 1 kegiatan dalam persiapan.
Adapun pembangunan yang telah selesai di bidang Jalan dan Jembatan yakni Pembangunan Jembatan Kali Progo, Rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, Preservasi Jalan Keprekan – Borobudur, Preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Keprekan, Jalan Keprekan - Muntilan - Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo - Nanggulan – Dekso.
- Sementara itu, laporan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Persepsi terhadap Wisata Candi Borobudur menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia mendukung kebijakan pemerintah yang melarang pengunjung menaiki bangunan Candi Borobudur.
Hal ini tercatat dalam laporan survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Persepsi terhadap Wisata Candi Borobudur. Menurut laporan tersebut, mayoritas atau 87% responden memberikan sentimen positif terkait kebijakan penutupan akses naik ke Candi Borobudur.
Alasan utama sentimen positif tersebut karena responden ingin melestarikan kebudayaan/keaslian candi, menghindari kerusakan oleh perilaku buruk pengunjung, serta menjaga benda sejarah dan sumber pengetahuan.
Di sisi lain, ada 11% responden yang memberikan sentimen negatif, didominasi oleh alasan responden tak bisa melihat relief candi secara langsung, tak bisa eksplorasi candi secara menyeluruh, dan ada yang menilai harus pemerintah hanya memberlakukan pembatasan waktu dan jumlah pengunjung.