Harga CPO Diramal Naik Tahun Depan, Belum akan Tembus US$ 1.000/Ton
Ia mencontohkan salah satu peningkatan konsumsi CPO lokal disebabkan oleh program mandatori B35. Selain itu, ia menilai peningkatan konsumsi CPO di dalam negeri akan berasal dari industri makanan dan minuman.
Selain karena konsumsi yang meningkat, menurut dia, stok yang menipis juga disebabkan oleh lambatnya penanaman kembali atau replanting. Edi mengatakan, program replanting yang dilakukan oleh perkebunan rakyat tahun ini cukup lambat.
"Oleh karena itu, stok minyak sawit di Indonesia pasti akan rendah," ujarnya.
Menurut data Gapki, produksi CPO di dalam negeri telah mencapai 36,3 juta ton pada Januari-Agustus 2023. Dari seluruh produksi tersebut, sebanyak 23,4 juta ton masuk ke pasar ekspor dengan nilai US$ 20,6 miliar.
Edi menilai mayoritas pabrikan CPO optimistis menghadapi 2024. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang akan lebih sesuai yang membuat industri CPO dapat tumbuh stabil tahun depan.