Rentetan Pengunduran Diri Direksi, Ada Apa dengan Unilever?

Sorta Tobing
1 Desember 2023, 19:10
PT Unilever Indonesia Tbk
Unilever Indonesia
PT Unilever Indonesia Tbk

The Economist pada September lalu menulis, Jope berhasil memindahkan kantor pusat perusahaan cukup di London, tak lagi Rotterdam. Bisnis kesehatan dan kebersihan menjadi prioritasnya, bukan sektor makanan yang sedang lesu. Dia juga berhasil mengarahkan perusahaan melewati kepanikan akibat pandemi. 

Namun, Jope tetap berpegang teguh pada langkah pendahulunya, Paul Polman, yaitu target 20% untuk margin usaha. Hal ini berarti mengorbankan pertumbuhan pendapatan. Dampaknya, kepercayaan investor kemudian turun karena kinerja Unilever merosot dari segi penjualan dan keuntungan.

Kinerja perusahaan kalah jauh dengan kompetitornya, yaitu Nestle dan Procter & Gamble (P&G). Jope juga dinilai gagal dalam mengakuisisi perusahaan pembuat obat, GlaxoSmithKline (GSK). Para investor menilai rencana itu gegabah. 

Unilever Indonesia
Unilever Indonesia (Unilever Indonesia)

Kinerja Unilever

Pada 1 Juli 2023, Hein Schumacher menggantikan posisi Jope yang memutuskan pensiun. Kedatangannya, mengutip dari Forbes, menjadi titik perubahan besar setelah periode pertumbuhan perusahaan yang lambat. 

Sebelum itu, perubahan besar dilakukan oleh Nelson Peltz yang bergabung dengan jajaran pimpinan Unilever pada Mei 2022. Peltz dikenal sebagai orang di balik transformasi P&G dan membawa harga saham perusahaan naik 58% selama ia memimpin. Ia juga merampingkan Heinz, tempat Schumacher bekerja semalam satu dekade hingga 2014.

Para investor berharap banyak kepada keduanya. Sebab, pertumbuhan Unilever secara global tumbuh stagnan sejak 2017. Angkanya hanya 27%, kalah jauh dibandingkan P&G yang 70%. 

Peltz melakukan perubahan operasional, termasuk pengenalan model operasi baru. Ia melakukan reorganisasi sekitar lima unit bisnis. Tujuannya, agar pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan berani, dengan akuntabilitas yang lebih baik.

Pada Oktober lalu, Peltz mengakui Unilever berkinerja buruk dalam beberapa tahun terakhir. Produk-produk perusahaan gagal meraih konsumen. Sebab, pembeli lebih memilih barang lebih murah di tengah tekanan pandemi dan inflasi. 

Ia berjanji melakukan penyederhanaan bisnis. Fokusnya adalah pada 30 merek utama yang menyumbang 70% penjualan. “Kinerja kami dalam beberapa tahun terakhir belum sesuai dengan ekspektasi,” ucap Schumacher. 

Di Indonesia, UNVR mencatat penyusutan laba tiga tahun berturut-turut sejak awal pandemi. Laba bersihnya pada 2022 turun 6,8% secara tahunan menjadi Rp 5,4 triliun. 

Penjualan bersihnya naik 4,2% menjadi Rp 41,2 triliun. Namun, harga pokok penjualan perusahaan naik 11,2% menjadi Rp 22,2 triliun. Beban pemasaran dan penjualan juga bertambah 7,5% menjadi Rp 8,5 triliun. 

Saham UNVR pun menunjukkan tren penurunan sejak 2020. Dari angka Rp 8.575 per saham pada 3 Januari 2020, menjadi Rp 3.650 per penutupan 1 Desember 2023. Penurunannya lebih dari 57%. 



Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...