Luhut Kembali Kerja, Bahas Strategi Indonesia jadi Negara Maju
Meski tak bisa bekerja seperti sebelum jatuh sakit, Luhut memastikan data-data yang diminta Jokowi disiapkan dengan sangat baik. Ia dibantu oleh para deputinya secara penuh dalam menyiapkan permintaan Jokowi tersebut.
Presiden Jokowi sebelumnya menekankan Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara maju pada 2045. Ini seiring dengan adanya bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030.
Meski demikian, potensi Indonesia terjebak dalam middle income trap juga masih sangat besar. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Cina, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Brasil ketika mereka pertama kali masuk kelompok upper middle income, Indonesia belum memenuhi syarat perlu dan syarat cukup untuk menuju negara berpendapatan tinggi.
Dokumen White Paper yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), pada bagian Menavigasi Jalan Indonesia Menuju 2045: Kesetaraan dan Mobilitas Ekonomi yang ditulis Teguh Dartanto dan Canyon Keanu Can, menunjukkan hal itu. Tulisan itu menjelaskan perbandingan antara kondisi Indonesia dan negara-negara tersebut.
Peluang Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045 sangat kecil karena Indonesia belum memiliki beberapa kondisi dasar pendorong kemajuan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Korea mencapai 12%, Cina 10,6%, Malaysia 6,8%, dan Thailand 7,5% jauh di atas Indonesia yang hanya berkisar 5%.
Kemajuan ekonomi negara-negara tersebut, kecuali Brasil, ditopang oleh sektor manufaktur di mana kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 28% untuk Korea Selatan, 30% untuk Malaysia, dan 32% untuk Cina. “Selain itu, negara-negara tersebut juga memiliki keterbukaan ekonomi yang ditunjukkan oleh rasio ekspor terhadap PDB yang cukup tinggi,” kata Teguh dan Canyon dalam risetnya.