Menilik Skandal Keamanan dan Keselamatan Mobil Daihatsu
Perusahaan tersebut mengatakan pada saat itu bahwa mereka telah menghentikan pengiriman dan penjualan model-model tersebut.Penyelidikan terbaru ini semakin mengancam reputasi perusahaan.
Menurut laporan yang dirilis komite investigasi, ditemukan 174 kasus lagi Daihatsu memanipulasi data, membuat pernyataan palsu atau mengutak-atik kendaraan secara tidak patut untuk lulus uji sertifikasi keselamatan.
Kasus tertua ditelusuri kembali ke tahun 1989, dengan peningkatan jumlah kasus sejak tahun 2014, kata laporan itu. Saham Toyota turun 4% di Tokyo Kamis lalu menyusul berita tersebut.
Sebagai tanggapannya, raksasa Jepang tersebut berjanji untuk merombak anak perusahaannya. Perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa reformasi mendasar diperlukan untuk merevitalisasi Daihatsu.
“Ini akan menjadi tugas yang sangat penting yang tidak dapat diselesaikan dalam semalam,” kata Toyota.